Alibi Mengapa Aku Ogah Latihan Nyetir Mobil

 


Di era semacam saat ini, warga kita rasanya memiliki pemikiran kalau nyetir mobil ialah skill yang harus dipahami. Wabil spesial buat kamu, kalangan lelaki yang sehat walafiat serta terletak di umur lebih dari lumayan buat buat SIM A( 17 tahun ke atas).


Alibi lelaki wajib dapat nyetir mobil ini enggak hanya soal gengsi, ataupun supaya dapat berwisata ke situ kemari pamer tunggangan roda 4. Tetapi pula supaya enggak malu- maluin. Ya paling tidak dapat nyopirin orang tua lah. Malu pula kan jika masing- masing terdapat kegiatan keluarga wajib disetirin orang tua yang telah berusia. Sedangkan kalian yang telah kepala 2( ataupun lebih) hanya duduk berpangku tangan di sofa penumpang.


Sesangar- sangarnya penampakan seseorang lelaki dewasa- mau gondrong, brewokan, perkasa, ataupun bertato- kalau enggak dapat nyetir mobil serta ke mana- mana masih disetirin orang tua, jangan harap kalian hendak memiliki wibawa. Jadi jangan kaget jika misalnya terdapat omongan dari kanan kiri depan balik," Ih, udah gede masa masih disetirin ayahnya."


Alibi yang lain merupakan supaya kamu dapat nyetirin wanita. Pengalaman individu aku selaku lelaki, berasa luar biasa duper minder dikala ke mana- mana disetirin wanita. Jiwa maskulin aku meronta- ronta. Terlebih memandang ekspresi kang parkir yang terkesima dikala melihat seseorang wanita duduk gagah di bangku sopir, sedangkan pemuda berusia di sebelahnya berupaya senantiasa cool walaupun tampaknya malah nampak plonga- plongo.


2 alibi di atas sepatutnya telah lumayan membuat seseorang lelaki memiliki motivasi buat lekas belajar nyetir mobil. Tetapi entah mengapa masih banyak pemuda yang belum kunjung memiliki hasrat ataupun keinginan buat belajar nyetir. Tercantum aku.


Aku memiliki sebagian alibi mengapa aku ogah belajar nyetir. Yang jelas aku ogah- ogahan belajar nyetir mobil bukan sebab susah. Karena alibi susah itu kurang berbobot serta gampang dipatahkan." Seluruh orang tentu dapat nyetir kok jika ingin latihan teratur. Masih memiliki tangan serta kaki kan?". Nah, jika udah dibilang gitu ingin gimana? Terus jika beralasan belum memiliki fasilitas( mobil), ntar tentu di- counter," Kan dapat pinjam sahabat ataupun kerabat."


Tetapi, alibi aku tidak sesepele itu saudara- saudara. Alibi aku ogah dapat nyetir mobil itu sebab:


1. Skill menyetir tidaklah survival skill yang harus dikuasai


Enggak dapat nyetir mobil enggak hendak buat kalian wafat. Sepanjang ini, enggak terdapat satu juga panduan survival yang mensyaratkan kalian wajib dapat nyetir mobil buat dapat survive di bermacam suasana kehidupan. Hanya kabar, jika kalian ingin browsing, di internet terdapat banyak tipe panduan yang mencantumkan catatan survival skills yang butuh dipahami seorang. Di antara lain merupakan panduan survival skills di alam leluasa, di perkotaan, dan di suasana unjuk rasa. Serta menyetir mobil tidak terdapat sama sekali dalam catatan tersebut.


Bisa jadi perihal yang aku tuliskan ini bakal nampak semacam pembenaran. Tetapi aku menciptakan kenyataan kalau Soekarno, ayah bangsa kita, juga pula enggak dapat nyetir mobil. Semacam yang kita ketahui, dia dapat survive kok dalam bermacam suasana kehidupan. Apalagi, tidak main- main, dia ini representasi nyata dari jiwa yang merdeka lho.


Terlebih saat ini kan eranya jasa transportasi online yang siap mengantar jemput kalian kemana saja, kapan saja. Terdapat sopirnya pula. Mengapa pula wajib ribet- ribet belajar nyetir, iya gak?


2. Kurangi polusi udara


Aku memiliki komentar kalau terus menjadi sedikit orang yang dapat nyetir, hingga bakal terus menjadi laris pula kendaraan universal. Karena hendak terus menjadi sedikit orang yang dapat mengendarai kendaraan individu. Dengan begitu hendak terjalin dampak domino. Kemacetan dapat menurun, apalagi nihil, serta polusi hawa tidak hendak separah saat ini.


Komentar ini cuma hendak terpatahkan apabila seluruh orang sanggup membeli driverless car semacam Tesla. Tetapi, kayaknya mustahil ya. Boro- boro beli Tesla, nyicil tagihan paylater aja udah mengkis- mengkis.


3. Ogah disuruh- suruh


Alibi terakhir serta bisa jadi alibi terjujur aku ogah belajar nyetir mobil sesungguhnya merupakan ogah disuruh- suruh. Seandainya nanti aku dapat ataupun jago nyetir mobil, akibatnya merupakan sewaktu- waktu aku wajib siap buat disuruh- suruh jadi sopir. Males banget kan?


Coba bayangin deh, kalian udah susah- susah belajar suatu hingga jago, eh nyatanya hanya buat disuruh- suruh nyopirin orang melulu. Jika situasinya genting alias urgen sih enggak apa- apa. Tetapi, jika udah di- plot selaku sopir senantiasa di tiap peluang, jujur aku ogah.


Jadi, kira- kira seperti itu sebagian alibi kenapa aku ogah dapat nyetir mobil. Alasan- alasan di atas pula dapat kamu gunakan bila kamu merasa malas belajar nyetir mobil. Barangkali sewaktu- waktu ditanya, kamu udah siap menimpali.


Tetapi lebih dahulu kamu wajib berlagak nrimo ing pandum terlebih dulu serta senantiasa mempersiapkan mental stoik. Sebab bila kalian lelaki berusia yang sehat walafiat serta lumayan usia buat buat SIM A, tetapi enggak dapat nyetir, sewaktu- waktu pula tentu hendak terdapat yang ngeledek," Cih, katanya laki, kok gak dapat nyetir mobil?"

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama